Senin, 26 Januari 2009

Word Of Mouth/Buzz Marketing

Beberapa dekade belakangan ini, cukup banyak inovasi dan sistem baru pemasaran yang digunakan beberapa institusi ataupun perorangan. Inti dari pemasaran yang ada adalah bagaimana membuat barang atau jasa yang dijual dapat diketahui oleh target pasar, dan sangat jamak banyak produsen barang atau jasa mengiklankan dan mempromosikan di media yang dapat dilihat secara massal seperti televisi, radio, koran, majalah dan lainnya. Produsen “berharap” banyak orang yang melihat dan memperhatikan “ajakan” tersebut, dengan penuh-sesaknya iklan menuntut mereka untuk menghasilkan sebuah iklan yang eye-catching yang pada akhirnya mengajak target pasar mereka untuk membeli atau memanfaatkan produk mereka.Tulisan advetorial atau article-like advertisement adalah sebuah metode lain yang belakangan muncul. Sering kali kita membaca sebuah media dimana terdapat sebuah kolom yang berupa artikel dimana menjelaskan sebuah fenomena yang sedang trend ataupun sebuah cara hidup yang baik dan pada ujung-ujungnya dengan jelas menyebutkan bahwa produk atau jasa merekalah yang memenuhi kriteria tersebut. Tidak eye-catching? Tidak juga. Buktinya karena judul yang menarik dan terlihat sebagai sebuah berita atau artikel, banyak pembaca yang “terhanyut” kepada artikel tersebut. Ini juga didukung oleh rasa “bosan” dengan iklan-iklan yang terus muncul di setiap halaman dan membuat pembaca mengabaikan iklan-iklan tersebut dan memfokuskan kepada artikel atau kolom tertentu saja.

Make a buzz!Di Yogyakarta, foto copy merupakan sebuah jasa yang cukup ramai apalagi jika berada di lingkungan kampus, seperti halnya mahasiswa lain saya pernah memfoto-copy materi di sebuah agen foto copy di dekat kampus. Sembari menunggu, saya memperhatikan tulisan-tulisan ataupun gambar yang menempel di dinding ruang kerja foto copy tersebut. Di sebuah tulisan yang cukup besar di satu sisi dinding menuliskan: “Jika anda puas katakan kepada orang lain, dan jika anda tidak puas katakan kepada kami.” Sederhana ya, mungkin kita juga sering melihatnya ya. Dari rangkaian kata-kata tersebut banyak interpretasi orang terhadapnya tetapi secara sederhana dan paling umum juga diinginkan oleh penyedia jasa adalah katakanlah kepada orang lain bahwa jasa foto copy kami lebih baik dari yang lain, jika anda tidak merasa sama atau lebih buruk dari yang lain maka beritahu kepada kami apa yang kurang.Ini adalah metode luar biasa! Selain konsumen berperan sebagai penikmat jasa atau produk, tetapi juga menjadi seorang agen pengiklan dan tenaga marketing gratis bagi jasa mereka. Selain itu mereka juga menjadi seorang free-of-charge advisor yang tentunya mempermudah produsen mengetahui kekurangan jasa atau produk mereka di mata pelanggan. Konsep ini diadopsi oleh industri-industri barang atau jasa yang lebih besar untuk memasarkan produk atau jasa mereka, yang tentunya dengan inovasi dan ide-ide yang lebih brilian.Hampir semua industri tidak menampikkan untuk mengimplementasikan konsep tersebut, dan menempatkannya sebagai salah satu metode marketing mereka selain metode lainnya. Dan tidak jarang menyebutkan bahwa ini adalah metode utama mereka. Pernah mendengar J.CO donuts and Coffee, Dapur Cokelat, Burger Blenger dan Roti Boy? Awal “kebesaran” mereka adalah word of mouth atau buzz marketing. Pelanggan menjadi advisor dan juga pemasar bagi calon konsumen lainnya. Setiap produk atau jasa yang diberikan dikemas dalam sebuah cerita! Betul hanya sebuah cerita! Cerita bahwa produk ini unik dan pantas dan cocok bagi target pasar. Mungkin kita mendengar cerita bahwa Burger Blenger dikemas dengan harga yang “pas” dan lebih lagi nyaman di lidah dan perut, J.Co donuts adalah donat premium yang tidak sama dengan donat lainnya, Starbucks adalah tempat yang nyaman dan ekslusif untuk minum kopi, Circle-K adalah toko 24 jam yang memberikan kenyamanan bagi siapa saja, Ayam Ny Suharti dengan resep nenek-moyang dan banyak cerita lainnya. Cerita-cerita ini begitu hebat dan membuat konsumen tertarik untuk mencoba bahkan “terperangkap” atas cerita itu sendiri.Sebuah artikel di majalan MIX edisi 07/III/20 Juli-20 Agustus 2006 menyampaikan beberapa kiat sederhana untuk menunjang sistem pemasaran word of mouth atau buzz marketing ini, ada tiga langkah utama untuk menerapkan sistem pemasaran ini yaitu sebagai berikut:· Create a story. Syarat utama untuk membuat produk kita menjadi pembicaraan adalah bagaimana menciptakan sebuah cerita yang menarik tentang produk atau usaha kita. Cerita menarik tersebut bisa berupa tentang sejarah dan ide munculnya produk, proses pembuatan produk, sang pembuat produk atau pemilik dan atau keunikan produk.· Share the story. Cerita yang menarik akan menjadi percuma saat tidak bisa didengar dan diketahui oleh banyak orang. Untuk itu, buat beberapa medium yang memungkinkan pelanggan yang mengetahui cerita tersebut untuk menceritakannya kepada orang lain. Contoh sederhana adalah dengan membuat kemasan, kantong plastik, goody bag dan sebagainya yang bisa digunakan pelanggan berulang-ulang dan menarik perhatian.· The best buzzer is your employee. Jangan lupakan karyawan sebagai pelanggan pertama yang paling berpotensi dan dipercaya. Ingatkan selalu kepada karyawan untuk menceritakan tentang produk dan merek yang dijual kemanapun mereka pergi. Cara sederhana adalah dengan membekali mereka seragam, tas, dan berbagai peralatan yang bisa membuat mereka menjadi iklan berjalan.

Konsistensi dan disiplin memang kunci dari segala banyak keberhasilan dan kesuksesan, tidak terkecuali untuk sistem pemasaran ini. Dengan menyandingkan beberapa sistem peasaran dengan sistem ini, diharapkan dapat memberikan hasil maksimal bagi produsen dan tentunya juga tidak “mengacuhkan” kebutuhan konsumen. Bbbbbuuuuuuuzzzzzzzzzzzzzzzzzz….. prepare your buzz!

Tidak ada komentar: